Langsung ke konten utama

BAHTERA RUMAH TANGGA

RUMAH TANGGA ITU IBARAT BAHTERA DI LAUTAN LUAS

Membangun bahtera rumah tangga seperti Berlayar di lautan, kadangkala bertemu ombak ombak kecil dan adakalanya bertemu dengan badai, sehingga kesiapan dan persamaan tujuan antara Nahkoda dan awak kapal mampu mengimbangi hantaman badai sehingga kapal bisa berlabuh di pelabuhan.

Agar bahtera itu bisa selamat sampai ke tujuan, maka ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

1. Nakhoda.
Suami berperan sebagai nakhoda dalam rumah tangga.
Tugas utama suami adalah menjaga supaya bahtera tetap melaju meski ombak dan badai menghalang. Tentu kesabaran, keuletan dan pengorbanan mutlak dibutuhkan dalam hal ini. Dia harus berkonsentrasi mengendalikan arah kapal supaya tidak melenceng. Selain itu, kebutuhan dan kenyamanan awak kapal juga jadi perhatian. Maka suami yang beruntung adalah ketika mendapatkan istri yang juga dapat berperan sebagai asisten untuk membantu beban beratnya. 

2. Asisten Nahkoda
Seorang istri adalah pelengkap dari kekurangan suami. Ketika suami keras maka istri harus melunakkan dengan kelembutannya. Istri adalah asisten nahkoda, menjaga kekompakan dengan suami sebagai konsekuensinya. Bila tidak, maka bukan badai yang akan menenggelamkan, tapi bahtera pecah karena kerusakan dari dalam.

3. Bekal yang cukup dan memadai.
Bagaimana kalau terlanjur memiliki nahkoda yang kurang mahir mengendalikan kapal? Tentu hal ini akan membuat para penumpang khawatir terhadap keselamatannya. Jalan yang tempuh adalah dengan mengupayakan nahkoda untuk segera menguasai ilmu mengendalikan kapal. 
Memang Idealnya sebelum membina rumah tangga, laki-laki harus membekali dirinya dengan ilmu yang berkaitan dengan hak dan kewajiban kepala rumah tangga

4.Tujuan yang jelas.
Bagi pasangan muslim, pernikahan adalah sarana ibadah dan mencari ridha Allah swt. Banyak rumah tangga yang baru seumur jagung harus berakhir dengan perceraian. Salah satu faktor penyebabnya karena banyak pasangan yang tidak mengerti tujuan pernikahan. 

Beberapa kekuatan yang harus dihidupkan dalam  mengayuh bahtera keluarga menuju ke syurga:
1. Kekuatan agama.
Membangun keluarga motif nya adalah agama.

2. Kekuatan cinta.
Ketika cinta dibangun karena Allah maka bahtera itu akan terasa tenang. 

3. Kekuatan doa
Senantiasalah meminta kepada Rabb pemilik segala nya

4. Kekuatan kata kata.
Jagalah lisan dari melukai pasangan supaya bahtera terasa nyaman 

5. Kekuatan ilmu
Semakin berilmu seseorang maka akan semakin mudah memahami 

6. Kekuatan sejarah. 
Sejauh mana kita ingin menciptakan sejarah bahwa kita layak untuk dikenang oleh pasangan.

Semoga kita semua mampu mengayuh bahtera rumah tangga kita menuju syurga.
Amin.

#Bunda Wati 
#Serial Baiti Jannati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Qu Gen Z

Generasi Z memiliki banyak kelebihan dan potensi besar, mereka juga menghadapi beberapa kelemahan yang perlu diatasi. Penting untuk memahami bahwa setiap individu adalah unik, dan kelemahan yang ada dapat diatasi dengan dukungan, pendidikan, dan pengembangan diri yang tepat. Generasi Z memiliki banyak kelebihan dan potensi besar, mereka juga menghadapi beberapa kelemahan yang perlu diatasi. Sebagai orang tua, penting untuk memahami bahwa setiap individu anak adalah unik, dan kelemahan yang ada dapat diatasi dengan dukungan, pendidikan, dan pengembangan diri yang tepat.

Renungan di Usia 50 tahun

Saat senja tiba, mari merenungkan kehidupan yang telah kita lewati. Alhamdulillah, memasuki usia 50 tahun adalah perjalanan yang melampaui sekadar angka. T ahapan hidup yang dipenuhi dengan berbagai pengalaman, pelajaran, dan ujian. R asa syukur mengalir seiring dengan setiap detak jantung yang diberikan oleh Allah SWT. Sebagai renungan diri, di usia emas ini, beberapa hal yang harus diperhatikan : 1. Tingkatkan hubungan dengan Allah SWT.  Mencapai usia 50 tahun bukan hanya tentang pencapaian fisik, tetapi juga pencapaian spiritual. P erbanyak ibadah, doa, dan ketaatan kepada-Nya. A mal baik anggap sebagai investasi untuk kehidupan akhirat. 2. Perbaiki diri dari kesalahan. Usia 50 tahun menjadi panggung untuk merenung dan memperbaiki diri dari kesalahan masa lalu. 3. Tingkatkan kualitas ibadah. Fokus pada kedalaman dan kesungguhan dalam melaksanakan ibadah. 4. Jaga perilaku dan akhlak.  Tindakan yang dipilih harus mencerminkan kebaikan bagi diri sendiri dan masyara...

INDAHNYA UKHUWAH

Tidak ada seorang pun yang tidak memiliki permusuhan antara kaum Aus dan Khazraj di kota Madinah sebelum Islam. Namun setelah masuk Islam, Allah menyatukan hati di antara mereka. Tidak ada solusi sedikit pun kecuali Islam yang dapat menyatukan hati yang beragam bentuknya, tidak ada yang terjadi kecuali karena tali Allah yang dapat menyatukan mereka menjadi saudara, dan tidak mungkin hati-hati itu akan bersatu kecuali karena  ukhuwah fillah Kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Kita hidup dalam masyarakat yang sangat majemuk. Perbedaan banyak kita temukan di sekitar kita. Karena itu, kita harus dapat saling menjaga diri dalam menjalani hidup di tengah masyarakat yang sangat heteroge n. Keberagaman yang ada membuat kita harus senantiasa menjalin silaturahmi dengan orang lain. Jangan sampai perbedaan menghalangi kita untuk menjalin persaudaraan, karena dengan persaudaraan, kita dapat lebih siap untuk hidup bermasyarakat. Terlebih lagi persaudaraan yang terjalin antar sesama musl...